Abstract
This article aims to explain proportional equality and the way to comprehend the inequality of treatment found in Aristotle’s theory of justice. One of the ethical principles in a fair distribution of goods is equality, which is commonly understood as equality of treatment and outcomes. Surpassing this common understanding, if not in reverse, Aristotle offers proportional equality, in the sense that a fair distribution of goods must take into consideration balance or suitability between the goods distributed and the quality or virtue of the recipients.This would mean that not everyone or only those who are worthy are entitled to obtain the goods being distributed. It seems that Aristotle’s theory of justice implies inequality of treatment according to excellence.In light of this, how should this unequal treatment be understood? Through qualitative analysis, this article suggests teleological reasoning, a model of thought that proceeds from the telos or goal and works backwards to Þ nd out the right means or suitable subjects to realize that end. The article, therefore, begins with the description of Aristotle’s theory of justice, proportional equality, and teleological reasoning. In the final section, I will consider the inequality of treatment by analyzing concrete cases of various subsidies provided by modernstates. The fnding shows that Aristotle’s theory of justice is significant in guaranteeing the realization of the goal of goods being distributed Key-words: justice, proportional equality, unequal treatment, subsidy, teleological reasoning, Aristotle Abstrak: Artikel ini bertujuan menjelaskan kesamaan proporsional dan cara memahami ketidaksamaan perlakuan yang muncul dalam teori keadilan Aristoteles. Salah satu prinsip etis pembagian barang yang adil adalah kesamaan, yang secara umum dipahami sebagai kesamaan perlakuan dan hasil. Berbeda dan bahkan melampaui pemahaman umum, Aristoteles menawarkan kesamaan proporsional, dalam arti bahwa pembagian barang yang adil harus mempertimbangkan keseimbangan atau kesesuaian antara barang yang dibagikan dengan kualitas atau keutamaan para penerima. Itu berarti, tidak semua orang atau hanya orang-orang yang dianggap layak berhak mendapatkan barang yang didistribusikan. Tampaknya, teori keadilan Aristoteles mengisyaratkan ketidaksamaan perlakuan atau membuat perbedaan berdasarkan keunggulan. Bagaimana kita memahami ketidaksamaan perlakuan ini? Lewat analisis kualitatif, artikel ini mengajukan pemikiran teleologis, sebuah model pemikiran yang bertolak dari tujuan dan bekerja ke belakang untuk menemukan sarana-sarana yang tepat atau subjek-subjek yang cocok untuk merealisasikan tujuan tersebut. Karena itu artikel akan dimulai dengan uraian tentang inti teori keadilan Aristoteles, kesamaan proporsional, dan pemikiran teleologis. Padabagian akhir, saya akan mempertimbangkan ketidaksamaan perlakuan dengan menganalisis kasus konkret berbagai model subsidi yang diberikan oleh negara-negara modern. Temuan menunjukkan bahwa teorikeadilan Aristoteles penting untuk menjamin terealisasinya tujuan barang-barang yang dibagikan. Kata-Kata Kunci: keadilan, kesamaan proporsional, ketidaksamaan perlakuan, pemikiran teleologis, subsidi, Aristoteles.